SUMBER SEJARAH
Makalah
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah
Disusun
oleh :
Kelompok
III
Cici
Melani
Esy
Winjanuarni
Muhammad
Febriansyah R
Nia
Khoirunnisa
Nuhiyah
Samsudin
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya, akhirnya
penulis bisa menyelesaikan makalah “Sumber Sejarah” sebagai tugas pada mata
kuliah Pengantar Ilmu Sejarah.
Penulis juga
berterima kasih kepada dosen pembimbing penulis yang telah membimbing dan juga
memberi tugas kepada mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah.
Makalah ini
memaparkan tentang Sumber Sejarah. Sehubungan
dengan ini penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari
dalam kepenulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Serang, 07 september 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………........................i
Daftar Isi……………………………………………………………………………….….ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang………………………………………………………………….....1
B.
Rumusan
Masalah………………………………………………………………...1
C.
Tujuan……………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sumber Sejarah……………………………………………………….2
B.
Klasifikasi
dan Penggolongan Sumber Sejarah……………………. …………….3
C.
Kritik
Atau Analisia Sumber Sejarah……………………………… …………….6
D.
Contoh
Sumber Sejarah…………………………………………………………..7
BAB III KESIMPULAN…………………………..……………………..……………….8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejarah merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
peristiwa-peristiwa di masa lalu yang mempengaruhi kehidupan manusia.
Peristiwa-peristiwa dalam sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi
yang dapat dibuktikan kebenarannya, oleh karena itu sejarah memiliki
sumber-sumber sejarah yang berfungsi sebagai bukti bahwa peristiwa tersebut
benar terjadi. Melalui sejarah orang-orang bias berupaya memahami pergolakan
dan perubahan yang mereka alami dalam kehidupan mereka.
Sumber sejarah pada akhirnya
bergantung pada tujuan sosialnya itulah sebabnya, sejarah dimasa lampau
disampaikan dengan tradisi lisan dan tertulis. Dalam makalah ini akan
dijalaskan lebih detail mengenai sumber sejarah.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian sumber sejarah?
2.
Bagaimana
Klasifikasi dan penggolongan sumber sejarah?
3.
Bagaimana
Analisis sumber sejarah?
4.
Apa
sajakah Contoh Sumber sejarah?
5.
Bagaimana
mengkritik atau menganalisis sumber sejarah?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian sumber sejarah
2.
Mengetahui
klsifikasi dan penggolongan sumber sejarah
3.
Mengetahui
analisis sumber sejarah
4.
Mengetahui
beberapa contoh sumber sejarah
5.
Mengetahui
kritik sumber sejarah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sumber Sejarah
Sejarah
yang kita pelajari sebenarnya adalah kisah yang sudah disusun secara ilmiah
oleh sejarawan. Peristiwa-peristiwa masa lampau disusun menjadi kisah,
berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Peninggalan-peninggalan masa lampau
inilah yang disebut dengan sumber sejarah.[1]
Sumber sejarah adalah bahan utama yang dipakai untuk mengumpulkan informasi
yang berkaitan dengan subjek sejarah.
Jadi sumber sejarah berperan penting dalam kesejarahan, karena sebuah peristiwa
dapat dikatakan sebuah sejarah apabila peristiwa tersebut memiliki sumber
sejarah yang dapat membuktikan peristiwa tersebut benar-benar terjadi.
Bagi
sejarawan, sumber sejarah ini merupakan alat, bukan tujuan akhir.
Adanya
sumber sejarah merupakan bukti dan fakta adanya kenyataan sejarah. Dengan
sumber sejarah inilah, sejarawan dapat mengetahui kenyataan sejarah. Tanpa
adanya sumber, sejarawan tidak akan bisa berbicara apa-apa tentang masa lalu;
begitu pula tanpa sentuhan sejarawan, sumber sejarah pun belum bisa bicara
apa-apa. Sumber sejarah sendiri bukanlah sejarah. Sejarah itu ada karena
konstruksi dari sejarawan terhadap sumber sejarah.[2]
Menurut pendapat para ahli :
1.
R.
Moh Ali
Sumber sejarah
adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud dan tidak berwujud serta
berguna bagi penelitian sejarah, sejak zaman purba sampe sekarang.
[1]
Dwi Ari Listiyani, Sejarah 1, (Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional, 2009), h. 56
[2] Taruna Sena M, Sejarah
1 (Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan nasional, 2009), h. 89
1.
Zidi
Gozalba
Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan
visual.
2.
Moh
Yamin
Sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan
sejarah.[1]
A.
Klasifikasi
dan Penggolongan Sumber Sejarah
Dilihat
dari sifatnya, sumber sejarah dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk yaitu sumber
primer dan sumber sekunder. Sumber primer dapat berupa orang yang
langsung menyaksikan kejadian suatu peristiwa atau catatan yang dibuat pada
zamannya dengan bentuk tulisan, isi, dan bahan yang sezaman. Tetapi apabila
orang yang tidak langsung menyaksikan suatu peristiwa tetapi ia mengetahuinya,
maka termasuk sumber sekunder. Sumber sekunder dalam bentuk tertulis dapat
berupa catatan tertulis yang bentuk tulisan dan bahannya tidak sezaman.[2]
Untuk
memudahkan pemahaman antara sumber primer dan sekunder, misalnya. Seorang sejarawan
akan meneliti tentang suatu peristiwa peperangan di Zaman Belanda, lalu kita
mendapatkan informasi dari seorang veteran yang berjuang di zaman tersebut,
maka sumber atau informasi tersebut merupakan sumber primer. Sedangkan apabila
kita mewawancarai seorang kucen di suatu peninggalan bersejarah, dia bukan
orang yang menyaksikan peristiwa tersebut, akan tetapi dia mengetahui peristiwa
tersebut dari berbagai sumber misalnya dari kakek atau nenek moyangnya yang
menceritakan peristiwa tersebut. Maka dia merupakan sumber sekunder.
Menurut
bentuknya, sumber sejarah dapat dibagi menjadi empat, yakni : sumber lisan,
sumber tertulis, sumber rekaman , dan sumber benda.
a. Sumber Lisan
Sumber lisan
adalah keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu
peristiwa
sejarah.[3]
Sumber lisan diperoleh melalui wawancara. Sumber ini dapat diperoleh apabila
informan tersebut masih hidup. Misalnya seorang sejarahwan sedang meneliti
tentang peristiwa 1998, lengsernya rezim Soeharto. Maka wawancara yang
dilakukan dengan mahasiswa yang ikut berdemo pada tahun itu, merupakan sumber
lisan yang penting sebagai pelengkap
dari kekurangan
atau kekosongan dokumen dari masa-masa tersebut.
b. Sumber
Tertulis
Sumber tertulis
adalah keterangan tertulis yang berkaitan dengan
peristiwa
sejarah.[4]
Sumber tertulis yang berupa dokumen – dokumen yang berkaitan dengan sejarah
merupakan sumber yang amat penting. Dilihat dari segi bentuknya, sumber
tertulis dapat berbentuk tulisan
yang tercetak
dan tulisan yang masih ditulis tangan atau manuskrip. Macamnya antara lain :
prasasti, kronik, babad, piagam, dokumen, laporan,
arsip, dan surat kabar.
Menurut begawan
sejarah Indonesia yakni Sartono Kartodirdjo, sumber
tertulis dapat
diklasifikasikan menjadi berikut ini.
1) Otobiografi
Catatan
pribadi atau Otobiografi adalah catatan yang dibuat oleh seorang individu yang
menceritakan pengalamannya yang ia pandang penting untuk dicatat. Biasanya
ada orang-orang
tertentu yang memiliki kebiasaan untuk menulis pengalamannya.
Bahkan yang ia
catat bukan sekedar apa yang terjadi pada dirinya, tetapi
mungkin
mencatat pengalaman orang lain yang ia lihat. [5]
2) Surat
Pribadi, Catatan atau Buku Harian, dan Memoar
Surat
pribadi sebagai bahan dokumenter biasanya memuat hal-hal penting, seperti :
tata susila dan adat istiadat, pokok pembicaraan tentang hubungan dan lembaga sosial.
Contohnya ialah surat-surat R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon, yang
terkumpul dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
Buku harian
merupakan dokumen yang sangat pribadi sifatnya.
Dokumen semacam
ini jarang sekali didapatkan. Di Indonesia buku harian baru dikenal pada
beberapa dekade terakhir dan terbatas pada kalangan pejabat pemerintah atau
kaum elite saja. Contohnya adalah Jakarta Diary dari Mochtar Lubis yang banyak
memuat tentang situasi masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Sejenis
dengan surat pribadi ialah memoar. KebanyakanSejenis dengan surat pribadi ialah
memoar. Kebanyakan memoir merupakan kisah perjalanan, sehingga bisa didapatkan
data tentang keadaan suatu negeri, kota atau pun daerah.
3) Surat Kabar
Dalam
surat kabar biasanya banyak berita yang memuat tentang hal-hal yang terjadi di
masyarakat. Berita-berita tersebut merupakan sumber yang berharga bagi peneliti
sejarah. Data yang dimuat dalam surat kabar kadang telah menunjukkan fakta, di
samping juga merupakan opini, interpretasi dan pikiranpikiran spekulatif. Surat
kabar berguna untuk melengkapi dokumen dokumen lain bahkan merupakan dokumen
inti untuk membantu penentuan tanggal dari sumber lain.
4) Cerita Roman
Karya
sastra seperti roman atau novel pada dasarnya bukan hanya merupakan karya
ekspresi seorang pengarang, tetapi kadang kala terungkap data keadaan sosial
dari periode tertentu. Keadaan sosial seperi struktur sosial, kelas sosial dan
lembaga-lembaga sosial, datanya bisa didapatkan dalam cerita roman. Contoh: Serat
Centini, yaitu karangan yang menggambarkan kehidupan sosial dari periode awal dan
pertengahan Mataram Islam.
5) Dokumen
Pemerintah
Di
dalam dokumen pemerintah biasanya dimuat keputusankeputusan, berita-berita,
laporan-laporan pemerintah tentang peristiwaperistiwa, laporan tahunan, data
statistik, pernyataan pemerintah dan sebagainya.
d. Sumber Benda
(Artefak)
Sumber
benda disebut juga sebagai sumber korporal, yaitu benda-benda
peninggalan
masa lampau, seperti : bangunan, kapak, gerabah, perhiasan,
patung, candi, gereja, masjid, dan
sebagainya.
Berdasarkan
penuturan atau urutan penyampaiannya, dapat dibagi menjadi sumber primer,
sumber sekunder dan sumber tersier. Sumber Primer (sumber pertama) ialah sumber
sejarah yang asli. Contohnya prasasti, piagam, patung, candi, masjid yang
berasal dari zamannya. Sumber Sekender (sumber kedua) ialah sumber sejarah yang
berupa garapan terhadap sumber asli. Contohnya, prasasti turunan, terjemahan
kitab-kitab dan laporan penelitian. Sumber Tersier (sumber ketiga) yaitu
buku-buku sejarah yang disusun berdasarkan laporan hasil penelitian para ahli
sejarah tanpa melakukan penelitian langsung.
B.
Kritik dan Analisis Sejarah
Kritik sejarah adalah
sebuah metode tafsir yang
mempertimbangkan faktor historis dari suatu teks untuk dapat menggali maknanya
secara lebih mendalam.
Dalam ilmu sejarah, kritik dilakukan untuk
mencari kebenaran suatu sumber sejarah.[6]
Penelitian sejarah bertujuan untuk menemukan kebenaran dan bukti pada suatu
peristiwa bersejarah. Oleh karena itu dibutuhkan sumber sejarah. Akan tetapi,
sumber sejarah yang dipakai dan digunakan sebagai bukti juga harus di
verifikasi dulu kebenaran dan keasliannya. Oleh karena itu, dalam penelitian
sejarah dibutuhkan suatu proses verifikasi atau analisis pada sumber sejarah.
Kritik
sumber dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu kritik eksternal dan kritik internal.
Kritik eksternal adalah kritik yang ingin melihat keaslian atau orisinalitas
dari sumber. Jadi, kritik ini lebih bersifat fisik, bukan isi dari sumber tersebut.
Kalau kita menemukan sumber tertulis, kritik eksternal yang kita lakukan adalah
melihat jenis kertasnya, jenis tulisannya, jenis hurufnya. Jadi, kritik
eksternal lebih melihat pada aspek luarnya.[7]
Jadi, pada Kritik Eksternal, Peneliti
melakukan pengujian atas asli tidaknya sumber, berarti ia menyeleksi segi-segi
fisik dari sumber yang ditemukan. Bila sumber itu merupakan dokumen tertulis,
maka harus diteliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya,
kalimatnya, ungkapannya, kata-katanya, dan hurufnya.[8]
Sedangkan Kritik Internal lebih kepada isi sumber sejarah tersebut, misalnya
apabila kita meneliti sebuah peristiwa dan mendapatkan arsip dari pemerintah.
Maka kritik internal adalah kritik terhadap
kredibilitas sumber dan isi dari dokumen atau arsip tersebut. apakah isi sumber itu dapat dipercaya atau tidak.
C.
Beberapa Contoh Sumber
Sejarah
|
|
|
[1]
http://kuberkaryaatasizinmu.blogspot.com/2011/06/sumber-sumber-sejarah.html
[2]
Taruna Sena M, Loc.Cit.
[3]
Dwi Ari Listiyani, Loc.Cit.
[4]
Ibid.
[5]
Taruna Sena M, Loc.Cit.
[6]
https://id.wikipedia.org/wiki/Kritik_sejarah
[7]
Ibid.
[8]
Dwi Ari Listiyani, Op.Cit., h. 53
BAB
III
KESIMPULAN
Sumber sejarah adalah bahan utama
yang dipakai untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan subjek sejarah. Jadi sumber sejarah berperan penting
dalam kesejarahan, karena sebuah peristiwa dapat dikatakan sebuah sejarah
apabila peristiwa tersebut memiliki sumber sejarah yang dapat membuktikan
peristiwa tersebut benar-benar terjadi.
Menurut bentuknya, sumber sejarah
dapat dibagi menjadi empat, yakni : sumber lisan, sumber tertulis, sumber
rekaman , dan sumber benda.
Berdasarkan penuturan atau urutan
penyampaiannya, dapat dibagi menjadi sumber primer, sumber sekunder dan sumber
tersier
Kritik sejarah adalah sebuah metode
tafsir yang mempertimbangkan faktor historis dari suatu teks untuk dapat
menggali maknanya secara lebih mendalam. Dalam ilmu sejarah, kritik dilakukan
untuk mencari kebenaran suatu sumber sejarah
Terdapat dua bentuk Kritik dalam
sejarah yaitu kritik internal dan kritik
internal.
Contoh sumber sejarah diantaranya
arsip-arsip, dokumen, prasasti.
Daftar Pustaka
Listiyani, Dwi
Ari. Sejarah 1. Jakarta; Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
nasional, 2009).
Lohanda, Mona. Membaca
Sumber Menulis Sejarah. Yogyakarta; Ombak, 2011.
Sena M, Taruna.
Sejarah 1. Jakarta; Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan nasional,
2009.
http://kuberkaryaatasizinmu.blogspot.com/2011/06/sumber-sumber-sejarah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar