STRATEGI
PERANG
KERAJAAN
CHOLA KE KERAJAAN SRIWIJAYA
Nuhiyah (2288150010)
Sejarah Peradaban Hindu
Mahasiswa program studi pendidikan
sejarah, FKIP – Untirta
PENDAHULUAN
Wangsa
Chola atau Dinasti Chola ialah sebuah dinasti Tamil Dravida yang memerintah wilayah di India Selatan yang muncul tahun 985 Masehi hingga abad ke-13 Masehi. Dinasti
Chola yang diyakini berasal dari lembah subur sungai Kaveri. Kerajaan Chola
mencapai puncak kuasa mereka pada abad ke-10, ke-11, dan ke-12. Wilayah Chola
merentang dari tebing Sungai Godavari di Andhra Pradesh di utara sehingga kepulauan Maldives di selatan. Di
bawah Rajaraja
Chola I dan puteranya, Rajendra Chola, wangsa itu
menjadi sebuah kuasa ketentaraan, ekonomi, dan kebudayaan yang hebat di Asia Utara. Rajendra
Chola menghantar sebuah ekspedisi yang berjaya ke India Utara sehingga sungai Gangga lalu menewaskan
raja Empayar Pala dari Pataliputra di Mahipala. Baginda juga menyerang dan menaklukkan kerajaan-kerajaan di Nusantara Melayu.
Pada tahun 1025 pasukan Kerajaan Chola atas perintah Rajendra Chola I,
berkali-kali menyerang Kerajaan Sriwijaya hingga melemah bahkan runtuh.
Kerajaan Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya) adalah salah satu kemaharajaan
maritim yang kuat di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara
dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya,
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Banyak
diantara masyarakat bahkan mahasiswa yang hanya mengetahui betapa jaya dan
besar Kerajaan Sriwijaya, yang hanya tahu bagaimana keruntuhan Kerajaan Sriwijaya.
Maka, berdasarkan latar belakang diatas, menarik untuk dikaji tentang Bagaimana
hubungan antara Kerajaan Chola dan Kerajaan Sriwijaya? Apa yang menyebabkan
Kerajaan Chola menyerang Kerajaan Sriwijaya? Dan bagaimana strategi perang yang
dilakukan Kerajaan Chola sehingga mampu meluluh lantakkan Kerajaan Sriwijaya
yang merupakan kerajaan besar pada masa itu?
PEMBAHASAN
2.1.
Kerajaan
Chola
Kerajaan
Chola yang muncul tahun 985 Masehi menurut sejarawan Herman Kulke dalam buku Reflections
on the Chola Naval Expeditions to Southeast Asia merupakan salah satu
dinasti terkuat di dunia pada abad ke-10. Raja bernama Rajaraja dari Kerajaan
Chola mengembangkan kekuasaan di India Selatan, Sri Lanka, hingga Kepulauan
Maladewa. Ketika itu perdagangan antara Kerajaan Pagan di Myanmar, Kerajaan
Sriwijaya di Sumatera, dan Kerajaan Tiongkok berkembang pesat.
Rajendara
Chola I adalah putra Rajaraja Chola I,
Dia menjadi raja Chola pada tahun 1014. Selama kekuasaannya, Dia memperluas
kekuasaan Chola ke tepi sungai Gangga di utara.
Wilayah Rajendra mencapai Burma, Kepulauan
Andaman dan Nikobar, Maladewa, dan menaklukan Sriwijaya dan
kepulauan Pegu.
Rajendra adalah raja India pertama yang membawa angkatan bersenjatanya ke luar
negeri. Rajendra Chola juga membangunkan kuil untuk Siwa di Gangaikonda Cholapuram.
2.2.
Kerajaan
Sriwijaya
Kerajaan
Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya) adalah salah satu kemaharajaan maritim
yang kuat di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan
daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya,
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dalam bahasa Sansekerta, Sri berarti
“bercahaya” dan Wijaya berarti “kemenangan”. Kerajaan sriwijaya merupakan
kerajaan besar di Asia Tenggara. Kerajaan ini melakukan hubungan diplomatik
dengan berbagai kerajaan di luar nusantara, seperti China dan India.
2.3.
Hubungan
Kerajaan Chola dengan Kerajaan Sriwijaya
Pada
masa Balaputera Dewa, Kerajaan Sriwijaya ini mengadakan hubungan persahabatan
dengan Kerajaan Cholamandala dari India. Disebutkan dalam Prasasti Nalanda
tentang pendirian sebuah vihara yang dinamakan dengan Vihara Culamanivarmma
kepada Universitas Nalanda untuk para pendeta Sriwijaya yang belajar agama
Buddha di India. Akan tetapi, hubungan antara dua kerajaan ini menjadi buruk
setelah Rajendra Chola I naik tahta yang melakukan penyerangan di abad ke-11
dan akibat persaingan dibidang perdagangan dan pelayaran.
Rajendra
Chola I, raja dari dinasti Chola di Koromandel, India selatan, yang saat itu
memerintah melakukan penyerangan dua kali ke Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Chola
telah menaklukan daerah-daerah koloni Sriwijaya. Dan pada serangan kedua, raja Sriwijaya
saat itu yakni Sanggrama Wijayatunggawarman berhasil ditawan oleh pasukan Kerajaan
Chola.
2.4. Strategi perang Kerajaan Chola ke Kerajaan Sriwijaya
Pada
peperangan dua kerajaan besar ini, ada beberapa stategi atau hal-hal yang
membuat Kerajaan Chola dapat melumpuhkan Kerajaan Sriwijaya, diantaranya:
1.
Sistem
mata-mata
Kerajaan
Sriwijaya, yang berkuasa hingga Semenanjung Malaya dan sebelah selatan Kerajaan
Thailand modern di sekitar Surat Thani, memiliki hubungan erat dengan Kerajaan
Tiongkok. Herman Kulke menulis, Kerajaan Chola yang mengirim utusan ke Tiongkok
pada 1015 mendapat informasi intelijen tentang kekuatan Sriwijaya saat singgah
di Sumatera. Informasi itu menjadi dasar serangan kekuatan laut Raja Rajendra
Chola.
Selain
itu, interaksi bangsa India dari selatan ini sebenarnya bukan yang pertama
dilakukan semasa Rajendra Chola I, bahkan sekitar abad ke 2 dan 3 sebelum
masehi sudah ada interaksi perdagangan dengan Sumatera. Oleh karena itu sangat
dimungkinkan terjadi pula interaksi sosial. Hal ini tentu dapat memungkinkan adanya
mata-mata utusan Kerajaan Chola untuk mengawasi dan memberi informasi tentang Kerajaan
Sriwijaya secara langsung.
2.
Kerajaan
Chola memiliki tentara yang tangguh
Kerajaan
Chola memiliki pasukan yang efisien terutama angkatan laut. Tentara kerajaan
ini terdiri dari gajah, kavaleri dan infanteri. Tentara Kerajaan Chola memiliki
sekitar tujuh puluh resimen. Tentara diberi pelatihan yang tepat dan Kerajaan
Chola memiliki 60.000 gajah perang. Angkatan laut Kerajaan Chola adalah salah
satu angkatan yang tangguh di India Selatan.
Perhatian
diberikan kepada pelatihan tentara dan penampungan militer yang disebut
kadagams ada. Kerajaan Chola juga membayar perhatian khusus untuk angkatan laut
mereka. Prestasi angkatan laut dari Tamil mencapai klimaksnya di bawah Chola.
Bahkan, Kerajaan Chola memberi pasukannya saham karena dalam kemuliaan berasal
dari penaklukan yang luas.
3.
Raja
yang hebat
Rajendra
Chola I juga dikenal sebagai Raja yang besar, yang mengalahkan Chalukya Timur
Vengi, Pandya dari Madurai dan Gangas dari Mysore. Ia juga menaklukkan
pulau-pulau di Maladewa dan bahkan mengirim misi ke Indonesia.
Rajendra
Chola, pewaris dan putra Rajaraja Chola I, mengambil alih Kerajaan setelah
kematian ayahnya dan merupakan penguasa yang besar. Pencapaiannya yang luar
biasa membuat anak Rajaraja ini yakni Rajendra Chola I dijuluki sebagai
Mummudi-Chola, (Chola raja yang memakai tiga mahkota - yang Chera, Chola dan
Pandya) yang merupakan dinasti besar di India.
KESIMPULAN
Pada
peperangan dua kerajaan besar ini, ada beberapa stategi atau hal-hal yang
membuat Kerajaan Chola dapat melumpuhkan Kerajaan Sriwijaya, yakni sistem
mata-mata, Kerajaan Chola memiliki tentara yang tangguh, dan raja yang hebat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pelaminanminang.com/sejarah-minangkabau/konflik-semanjung-malaya-dari-kerajaan-chola-hingga-voc-belanda.html, diunduh 10
Oktober 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar