Selasa, 24 November 2015

STRATEGI PERANG KERAJAAN CHOLA KE KERAJAAN SRIWIJAYA

STRATEGI PERANG
KERAJAAN CHOLA KE KERAJAAN SRIWIJAYA
Nuhiyah (2288150010)
Sejarah Peradaban Hindu
Mahasiswa program studi pendidikan sejarah, FKIP – Untirta

PENDAHULUAN
Wangsa Chola atau Dinasti Chola ialah sebuah dinasti Tamil Dravida yang memerintah wilayah di India Selatan  yang muncul tahun 985 Masehi hingga abad ke-13 Masehi. Dinasti Chola yang diyakini berasal dari lembah subur sungai Kaveri. Kerajaan Chola mencapai puncak kuasa mereka pada abad ke-10, ke-11, dan ke-12. Wilayah Chola merentang dari tebing Sungai Godavari di Andhra Pradesh di utara sehingga kepulauan Maldives di selatan. Di bawah Rajaraja Chola I dan puteranya, Rajendra Chola, wangsa itu menjadi sebuah kuasa ketentaraan, ekonomi, dan kebudayaan yang hebat di Asia Utara. Rajendra Chola menghantar sebuah ekspedisi yang berjaya ke India Utara sehingga sungai Gangga lalu menewaskan raja Empayar Pala dari Pataliputra di Mahipala. Baginda juga menyerang dan menaklukkan kerajaan-kerajaan di Nusantara Melayu. Pada tahun 1025 pasukan Kerajaan Chola atas perintah Rajendra Chola I, berkali-kali menyerang Kerajaan Sriwijaya hingga melemah bahkan runtuh. Kerajaan Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya) adalah salah satu kemaharajaan maritim yang kuat di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Banyak diantara masyarakat bahkan mahasiswa yang hanya mengetahui betapa jaya dan besar Kerajaan Sriwijaya, yang hanya tahu bagaimana keruntuhan Kerajaan Sriwijaya. Maka, berdasarkan latar belakang diatas, menarik untuk dikaji tentang Bagaimana hubungan antara Kerajaan Chola dan Kerajaan Sriwijaya? Apa yang menyebabkan Kerajaan Chola menyerang Kerajaan Sriwijaya? Dan bagaimana strategi perang yang dilakukan Kerajaan Chola sehingga mampu meluluh lantakkan Kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan besar pada masa itu?

PEMBAHASAN
2.1.         Kerajaan Chola
Kerajaan Chola yang muncul tahun 985 Masehi menurut sejarawan Herman Kulke dalam buku Reflections on the Chola Naval Expeditions to Southeast Asia merupakan salah satu dinasti terkuat di dunia pada abad ke-10. Raja bernama Rajaraja dari Kerajaan Chola mengembangkan kekuasaan di India Selatan, Sri Lanka, hingga Kepulauan Maladewa. Ketika itu perdagangan antara Kerajaan Pagan di Myanmar, Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, dan Kerajaan Tiongkok berkembang pesat.
Rajendara Chola I adalah putra Rajaraja Chola I, Dia menjadi raja Chola pada tahun 1014. Selama kekuasaannya, Dia memperluas kekuasaan Chola ke tepi sungai Gangga di utara. Wilayah Rajendra mencapai BurmaKepulauan Andaman dan Nikobar, Maladewa, dan menaklukan Sriwijaya dan kepulauan Pegu. Rajendra adalah raja India pertama yang membawa angkatan bersenjatanya ke luar negeri. Rajendra Chola juga membangunkan kuil untuk Siwa di Gangaikonda Cholapuram.
2.2.       Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya (atau juga disebut Srivijaya) adalah salah satu kemaharajaan maritim yang kuat di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dalam bahasa Sansekerta, Sri berarti “bercahaya” dan Wijaya berarti “kemenangan”. Kerajaan sriwijaya merupakan kerajaan besar di Asia Tenggara. Kerajaan ini melakukan hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di luar nusantara, seperti China dan India.
2.3.       Hubungan Kerajaan Chola dengan Kerajaan Sriwijaya
Pada masa Balaputera Dewa, Kerajaan Sriwijaya ini mengadakan hubungan persahabatan dengan Kerajaan Cholamandala dari India. Disebutkan dalam Prasasti Nalanda tentang pendirian sebuah vihara yang dinamakan dengan Vihara Culamanivarmma kepada Universitas Nalanda untuk para pendeta Sriwijaya yang belajar agama Buddha di India. Akan tetapi, hubungan antara dua kerajaan ini menjadi buruk setelah Rajendra Chola I naik tahta yang melakukan penyerangan di abad ke-11 dan akibat persaingan dibidang perdagangan dan pelayaran.
Rajendra Chola I, raja dari dinasti Chola di Koromandel, India selatan, yang saat itu memerintah melakukan penyerangan dua kali ke Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Chola telah menaklukan daerah-daerah koloni Sriwijaya. Dan pada serangan kedua, raja Sriwijaya saat itu yakni Sanggrama Wijayatunggawarman berhasil ditawan oleh pasukan Kerajaan Chola.
2.4. Strategi perang Kerajaan Chola ke Kerajaan Sriwijaya
Pada peperangan dua kerajaan besar ini, ada beberapa stategi atau hal-hal yang membuat Kerajaan Chola dapat melumpuhkan Kerajaan Sriwijaya, diantaranya:
1.      Sistem mata-mata
Kerajaan Sriwijaya, yang berkuasa hingga Semenanjung Malaya dan sebelah selatan Kerajaan Thailand modern di sekitar Surat Thani, memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Tiongkok. Herman Kulke menulis, Kerajaan Chola yang mengirim utusan ke Tiongkok pada 1015 mendapat informasi intelijen tentang kekuatan Sriwijaya saat singgah di Sumatera. Informasi itu menjadi dasar serangan kekuatan laut Raja Rajendra Chola.
Selain itu, interaksi bangsa India dari selatan ini sebenarnya bukan yang pertama dilakukan semasa Rajendra Chola I, bahkan sekitar abad ke 2 dan 3 sebelum masehi sudah ada interaksi perdagangan dengan Sumatera. Oleh karena itu sangat dimungkinkan terjadi pula interaksi sosial. Hal ini tentu dapat memungkinkan adanya mata-mata utusan Kerajaan Chola untuk mengawasi dan memberi informasi tentang Kerajaan Sriwijaya secara langsung.
2.      Kerajaan Chola memiliki tentara yang tangguh
Kerajaan Chola memiliki pasukan yang efisien terutama angkatan laut. Tentara kerajaan ini terdiri dari gajah, kavaleri dan infanteri. Tentara Kerajaan Chola memiliki sekitar tujuh puluh resimen. Tentara diberi pelatihan yang tepat dan Kerajaan Chola memiliki 60.000 gajah perang. Angkatan laut Kerajaan Chola adalah salah satu angkatan yang tangguh di India Selatan.
Perhatian diberikan kepada pelatihan tentara dan penampungan militer yang disebut kadagams ada. Kerajaan Chola juga membayar perhatian khusus untuk angkatan laut mereka. Prestasi angkatan laut dari Tamil mencapai klimaksnya di bawah Chola. Bahkan, Kerajaan Chola memberi pasukannya saham karena dalam kemuliaan berasal dari penaklukan yang luas.
3.      Raja yang hebat
Rajendra Chola I juga dikenal sebagai Raja yang besar, yang mengalahkan Chalukya Timur Vengi, Pandya dari Madurai dan Gangas dari Mysore. Ia juga menaklukkan pulau-pulau di Maladewa dan bahkan mengirim misi ke Indonesia.
Rajendra Chola, pewaris dan putra Rajaraja Chola I, mengambil alih Kerajaan setelah kematian ayahnya dan merupakan penguasa yang besar. Pencapaiannya yang luar biasa membuat anak Rajaraja ini yakni Rajendra Chola I dijuluki sebagai Mummudi-Chola, (Chola raja yang memakai tiga mahkota - yang Chera, Chola dan Pandya) yang merupakan dinasti besar di India.

KESIMPULAN
Pada peperangan dua kerajaan besar ini, ada beberapa stategi atau hal-hal yang membuat Kerajaan Chola dapat melumpuhkan Kerajaan Sriwijaya, yakni sistem mata-mata, Kerajaan Chola memiliki tentara yang tangguh, dan raja yang hebat.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar